PALU, KOMPAS.com--Kongres Bahasa Kaili di Kota Palu,
3 November 2010 akan melibatkan sembilan subetnis Kaili yang mendiami
sebagian besar wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah.
Ketua Panitia
Kongres Bahasa Kaili, Sofyan Ing Houng, di Palu, Selasa, mengatakan
sembilan subetnis yang akan menjadi peserta utama kongres, yakni Ledo,
Rai, Tara, Unde, Ija, Daa, Ado, Moma, dan Bare.
Suku Kaili sendiri
mengenal lebih 20 bahasa yang masih eksis dan dipergunakan dalam
percakapan sehari-hari namun paling banyak penuturnya adalah bahasa yang
dipergunakan oleh kesembilan subetnis Kaili tersebut.
Menurut Sofyan, salah satu hasil
yang diharapkan lahir dari Kongres Bahaga Kaili ini adalah adanya
kesamaan persepsi mengenai jumlah varian dan model pengajaran Bahasa
Kaili sebagai muatan lokal.
Suku Kaili memiliki keunikan sendiri dalam hal bahasa.
Satu kampung dengan kampung lain yang hanya berjarak dua kilometer bisa menggunakan bahasa yang berbeda.
Namun
Suku Kaili memiliki linguafranka yang dikenal sebagai Ledo. "Bahasa
Kaili Ledo ini bisa digunakan berkomunikasi dengan bahasa-bahasa Kaili
karena dapat dipahami. Hal ini yang didiskusikan dengan semua peserta,
apakan dialeg Ledo akan dijadikan rujukan dalam pengajaran Bahasa Kaili
di sekolah-sekolah," katanya.
Kongres yang rencananya digelar di
aula Museum Negeri Palu itu menghadirkan empat peneliti Bahasa Kaili dan
sastrawan sebagai pembicara, yakni Nurhayati A Ponulele, Tjatjo Tuan
Saihu, Indra B. Wumbu, dan Sofyan Ing.
Materi yang akan dibahas adalah pengajaran bahasa, sastra, ejaan dan dialeg bahasa kaili.
(Sumber :ANT)
Copy To:Kompas
- Nosuna/Khitan
- UpacaraAdat Sulawesi Tengah
- Dialek Bahasa KailiBerdasarkan Subetnis
- Kali Traditional Dress
- KAKULA Musik Etnik SukuKaili Sulawesi Tengah
- Lalove Suling SakralPengiring Tarian Balia
- Pencarian Makna “Tadulako”dari Kampus hingga Situs
- Tadulako Bulili
- PITUNGGOTA
- Suku Da’a:
- Balia, Ritual Pengobatan alaSuku Kaili
0 komentar:
Posting Komentar