Doc. Gaiya (YMP) |
Ri eyo kajela Pedati
Nempo ra sambote tasi
Aku ne’e kalingani
( bahagianya kami, disaat pedati tiba, walau di seberang lautan, kami jangan dilupakan).
Demikian salah satu penggalan bait dari syair-syair tende bomba yang disenandungkan saat melepas kepergian kelompok pedati di Lipu (kampung) Sabado. Bait demi bait syair yang disenandungkan silih berganti oleh para tetua kampung, menjadikan suasana pagi (4/11/2009) di Lipu yang asri itu menjadi penuh haru.
Sabado adalah salah satu unit pemukiman kecil Tau Taa Wana yang terletak di pegunungan Tokala, berada di ketinggian 730 meter diatas permukaan laut.
Kampung ini dihuni oleh 20 kepala keluarga, dimana komunitasnya sangat memegang teguh adat istiadat warisan leluhurnya, interaksi sosial dan pengelolaan sumberdaya alam dilakukan dengan prinsip-prinsip kearifan lokal yang memperlakukan hutan dan lingkungan sekitarnya dengan penuh rasa hormat dan kasih sayang.
Hal utama yang menarik perhatian kawan-kawan PEDATI adalah kesenian yang dimiliki oleh Tau Taa. kehidupan mereka seperti pujangga, terlihat dari kebiasaan dan kelihaian mereka dalam mengungkapkan sesuatunya dengan bersyair,
Tende bomba (ungkapan halus perasaan untuk seseorang),
Kayori (bermakna lebih dalam dan halus lagi dari tende bomba),
Mansibat/ngan-ngayu (pantun anak-anak) dan masih banyak lagi.
“ Pun disini kami temukan beragam alat musik yang telah ada ratusan tahun lalu seperti gesso (dimainkan dengan cara gesek mirip biola), talali (alat music tiup serupa suling), tamburu (alat music dari mambu dimainkan dengan cara dipkul) dan lainnya, yang sangat membuat saya bangga dan terharu adalah kehi-dupan mereka yang bersahaja dan bersahabat dengan alam” ungkap Ichi, vocalis Pedati dengan mata berbinar.
Tak terasa perjalanan tim susur budaya kelompok pedati selama sepuluh hari telah berakhir, dan mereka kembali membawa sejuta pengharapan Tau Taa. “Kami ingin orang lain menghargai kami, kami ingin diakui oleh pemerintah, kami ingin tinggal selamanya di tanah kami” demikian kesan yang didapatkan selama di Sabado. ***gaya
0 komentar:
Posting Komentar