Nasution Camang. (Foto: Tri Novian/KabarSelebes.com)
PALU, KABAR SELEBES –DPRD Sulteng merespons keluhan masyarakat khususnya di kota Palu perihal langka dan mahalnya gas elpiji 3kg di pasaran. DPRD Sulteng berencana memanggil pihak terkait untuk membahas penyebab langka serta mahalnya elpiji 3 kg di masyarakat.
Wakil Ketua Komisi II Bidang Pencegahan Nasution Camang mengaku sudah gerah dengan kondisi kelangkaan elpiji 3kg di kalangan masyarakat serta kurang tanggapnya pihak terkait menangani masalah tersebut.
“Terkait dengan keluhan masyarakat soal gas elpiji 3 kg, Kami akan rapatkan dulu, untuk memanggil dinas terkait semisal Disperindag Sulteng,”ungkap Nasution Camang kepada KabarSelebes.com di gedung DPRD Sulteng Rabu (13/7/2016).
Nasution mengatakan masih terjadinya kelangkaan pasca lebaran seperti saat ini menjadi bukti, kurangnya pengawasan yang dilakukan pemerintah dalam mengawasi peredaran gas elpiji, khususnya pendistribusian dari tingkat pangkalan dan pengecer.
“Kan pengakuan dari Asisten II Perekonomian Setda Sulteng Pak Elim Somba, suplai dari pertamina aman. Kemungkinan yang jadi masalah pada sistem pendistribusian, utamanya yang ada di tingkatan pangkalan ke pengecer yang ada di kios-kios,” kata Nasution.
Karena kurangnya pengawasan tadi, menurutnya dugaan lain seperti halnya upaya penimbunan elpiji 3kg oleh sebagian pihak akan muncul. Entah sengaja ataupun tidak, hal seperti itu meskipun masih belum ditemukan, DPRD Sulteng mendorong pemberian sanksi yang tegas terhadap pelaku yang kedapatan menimbun elpiji 3kg.
“Kalau hanya sekedar di garis hitam, dengan tidak lagi memperbolehkan pangkalan menerima suplay gas dari agen. Hal seperti itu masih belum berdampak, perlu adanya unsur pidana yang diberikan kepada pangkalan maupun pengecer yang ketahuan melakukan penimbunan,” jelasnya.
Lanjut Nasution, berkaca pada pelaksanaan operasi pasar yang digelar seminggu sebelum lebaran beberapa waktu lalu. Menurutnya, boleh-boleh saja upaya seperti itu dilakukan kembali oleh pemda. Hanya saja, dianggapnya tidak memutus mata rantai masalah yang sebenarnya terjadi di masyarakat.
“Karena setelah pasca lebaran, buktinya seperti saat ini masih terjadi kelangkaan serta mahalnya gas di pasaran. Sehingga perlu memang, upaya pemberian sanksi tegas dari pihak kepolisian terhadap para pelaku yang nanti ketahuan semisal melakukan penimbunan,” tegasnya.
Solusi lain lanjut Nasution, Pemda Sulteng diminta untuk menambah jumlah pangkalan di setiap kelurahan yang ada di Palu untuk meminimalisir elpiji 3kg masuk ke pengecer seperti halnya kios-kios.(Tri Novian)
|
0 komentar:
Posting Komentar