Pages

silahkan cari isi blog di sini

Kamis, 24 Mei 2012

Pelatihan Pertanian Komunitas Tau Taa Wana, Sulawesi Tengah


Kamis, 4 Desember 2008 13:26:28
Komunitas Tau Taa Wana
LPS - Pada tanggal 29 November – 1 Desember 2008 lalu, LPS mendapatkan kunjungan dari Yayasan Merah Putih bersama masyarakat dampingannya yang bernama komunitas Tau Taa Wana. Komunitas Tau Taa Wana merupakan produsen yang besar dari hasil hutan non kayu berupa damar, rotan, madu, dll. Masalah yang dihadapi oleh komunitas ini adalah rendahnya harga yang dipasang oleh pembeli dari luar. Padahal mereka harus membeli kebutuhan pokok berupa gula, kopi, tembakau, garam yang harganya lebih mahal dari pendapatan hasil penjualan hasil hutan non kayu tersebut.
 Sudah satu tahun YMP bersama komunitas Tau Taa Wana menggagas lembaga ekonomi komunitas yang mereka sebut Kios Lipu. Kios Lipu berfungsi menjual kebutuhan yang tidak bisa di dapat dari hasil hutan sekaligus juga melakukan pengembangan perdagangan hasil hutan non kayu (damar). Masalah yang saat ini dihadapi oleh Kios Lipu adalah kurangnya pengalaman manajemen dalam pengelolaan lembaga ekonomi komunitas.
Lembaga Pertanian Sehat (LPS) sebagai jejaring ekonomi Dompet Dhuafa telah lama memiliki komunitas petani dan lembaga ekonomi komunitas. Pelatihan usaha pertanian secara teori dan praktek kepada komunitas Tau Taa Wana diharapkan dapat menjadi bekal dalam mengembangkan lembaga ekonomi orang Taa ketika mereka kembali ke komunitasnya.
Pelatihan dilakukan pada tanggal 29 November hingga 1 Desember 2008 bertempat di saung tani Ciburuy, Bogor. Pada tanggal 29 dan 30 November pelatihan dimulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Sedangkan pada tanggal 1 Desember pelatihan dimulai pada pukul 08.00 dan berakhir pukul 12.00 WIB.
Selama tiga hari bersama LPS, komunitas Tau Taa Wana mendapatkan materi pelatihan dari LPS dengan sistem sharing informasi tentang perkembangan program bisnis LPS, budidaya padi gogo sistem tumpangsari, pengenalan unsur hara dalam pemupukan, dan pengenalan pestisida nabati dalam pengendalian hama-penyakit tanaman. 
Pada hari pertama pelatihan dibagi menjadi dua sesi Sesi pertama dijelaskan tentang LPS dan program pengembangan ekonomi yang sedang dikerjakan. Pada sesi ini peserta juga diajak berkeliling di sekitar saung untuk melihat kompos anaerob, peternakan kambing, penggilingan padi, dan tempat produksi ofer (organic fertilizer LPS). Sesi pertama berakhir pukul 12.00 wib. 
Sesi kedua dimulai pukul 13.30 wib setelah dilakukan ishoma. Pada sesi kedua ini seting acaranya adalah dinamika kelompok dengan menghadirkan ketua kelompok tani binaan P3S. Pada acara dinamika kelompok ini banyak didiskusikan tentang rencana pengembangan ekonomi gabungan kelompok tani (gapoktan) P3S.
Pelatihan pada hari kedua dipaparkan materi tentang pertanian ramah lingkungan. Sesi pertama disampaikan materi tentang teori budidaya padi sistem tumpangsari dan materi pupuk dan pemupukan. Penyampaian materi berakhir pukul 10.30 dan dilanjutkan dengan diskusi hingga 12.00 wib. Pada dasarnya mereka sama sekali belum mengenal sistem tumpang sari antara padi gogo dengan komoditi lain. Dari diskusi juga tereksplorasi bahwa mereka masih bertani dengan sistem ladang berpindah, sistem ini menyebabkan mereka tidak melakukan pengolahan lahan. Pemateri memberikan masukan tentang manfaat pengolahan lahan dan pemberian unsur hara yang alami kepada tanah. Materi ini bagi mereka merupakan sesuatu yang baru dan mereka berharap dapat dikembangkan di daerah mereka.
Sesi kedua dilanjutkan pukul 13.30 wib dengan pemaparan materi oleh Ida Farida tentang pestisida nabati. Peserta juga diajak berdiskusi tentang penanganan hama & penyakit tanaman di daerah mereka. Dari hasil diskusi didapatkan informasi bahwa mereka meminta bantuan dukun untuk menangani serangan hama pada tanaman budidaya mereka. Setelah digali informasi lebih dalam ternyata dukun tersebut menggunakan tanaman-tanaman tertentu untuk pengendalian hama disamping juga mantra-mantra khusus. 
Pada hari terakhir, dibuat sesi diskusi tentang evaluasi dan rencana tindak lanjut pelatihan. Sesi ini lebih banyak diskusi tentang prospek pengembangan pertanian di komunitas Tau Taa Wana.
Pelatihan yang diberikan LPS selama tiga hari kepada komunitas Tau Taa Wana tentang pengembangan lembaga ekonomi petani dan pertanian ramah lingkungan memberikan kesan tersendiri. Bagi peserta apa yang dipaparkan LPS adalah suatu informasi dan pengetahuan baru yang diharapkan dapat dikembangkan di daerah mereka.
Peserta pelatihan (komunitas Tau Taa Wana) saat berdiskusi tentang pestisida nabati
Peserta pelatihan (komunitas Tau Taa Wana) saat berdiskusi tentang pestisida nabati 

Diskusi pengembangan ekonomi komunitas antara tim LPS dengan komunitas Tau Taa Wana
Diskusi pengembangan ekonomi komunitas antara tim LPS dengan komunitas Tau Taa Wana


Ditulis Oleh : C.U (Cari Urusan) ~ Deskripsi Blog Anda

Artikel Pelatihan Pertanian Komunitas Tau Taa Wana, Sulawesi Tengah ini diposting oleh C.U (Cari Urusan) pada hari Kamis, 24 Mei 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

:: Get this widget ! ::

0 komentar:

Posting Komentar